KANKER serviks atau leher rahim sudah menjadi momok bagi wanita di zaman modern ini. Berbagai cara dilakukan agar perempuan tak terkena dampak penyakit tersebut. Tapi tahukah Anda, kanker serviks berpotensi muncul pada perempuan perokok pasif?
Anda mungkin merasa aman tak mengisap rokok. Anda pun tak merasa canggung berada di dekat perokok yang tengah mengepulkan asapnya. Mulai kini, Anda harus tahu meski tak merokok, Anda pun terancam berisiko kanker serviks.
Anda mungkin merasa aman tak mengisap rokok. Anda pun tak merasa canggung berada di dekat perokok yang tengah mengepulkan asapnya. Mulai kini, Anda harus tahu meski tak merokok, Anda pun terancam berisiko kanker serviks.
Perempuan perokok memiliki risiko kanker serviks di atas rata-rata. Penelitian terbaru tidak menunjukkan bahwa perempuan yang menghirup asap rokok yang dihembuskan perokok lain akan berakhir dengan kanker itu. Namun studi menunjukkan bahwa perokok pasif memiliki risiko mengalami kerusakan sel pada serviksnya.
Kerusakan itu dilihat dokter dengan tes Pap smear saat mereka diskrining untuk kanker serviks. Temuan itu tidak membuktikan bahwa menjadi perokok pasif bertanggung jawab terhadap abnormalitas serviks.
Namun hasil dari studi yang melibatkan 4.400 perempuan yang menjalani Pap smear menunjukkan bahwa “perempuan yang melaporkan terpapar asap rokok lebih mungkin memiliki tes Pap smear yang abnormal dibandingkan perempuan yang melaporkan tidak terpapar asap rokok,” kata kepala peneliti Dr. Kristy K. Ward, dari University of California San Diego.
Tes Pap yang abnormal pada perempuan bukan berarti yang bersangkutan mengidap kanker serviks. Faktanya, perempuan dengan hasil tes Pap abnormal tidak mengembangkan kanker tersebut. Namun mereka membutuhkan tes lebih lanjut, kadang-kadang pembedahan.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi persisten oleh strain tertentu human papillomavirus (HPV),* yang menyebabkan kutil kelamin. Dimungkinkan dengan menjadi perokok pasif membuat perempuan lebih rentan membentuk abnormalitas jaringan serviks.
Perokok aktif sejak lama dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker serviks. Sejumlah studi pun menunjukkan toksin perokok aktif maupun pasif bisa ditemukan pada kanker serviks.
Ward mengatakan karsinogen, materi penyebab kanker pada asap rokok, menyebabkan materi genetik pada sel berubah. “Jadi sel tidak berfungsi dengan normal. Ini bisa menuntun abnormalitas pada sel yang terlihat pada tes Pap smear dan punya potensi berkembang menjadi kanker.”
Studi sebelumnya menemukan kaitan antara perokok pasif dan hasil Pap yang abnormal, namun studi lainnya gagal mengonfirmasi koneksinya. Studi terakhir ini berbeda dengan sebagian besar perempuan yang terlibat adalah Hispanik Amerika.
Perempuan Hispanik di AS memiliki laju risiko kanker serviks sebanyak 11,5 per 100.000 dibandingkan 8 per 100.000 di antara perempuan AS pada umumnya.
Artikel terkait lainnya
KLIK SKIP AD JIKA KELUAR IKLAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar